Sebagai bagian dari transformasi organisasi pasca-merger antara Angkasa Pura I dan II, Talentlytica ditunjuk untuk melaksanakan asesmen kompetensi berbasis assessment center guna memastikan kecocokan individu terhadap struktur baru yang lebih strategis dan adaptif.
Menggunakan platform VANIA (Virtual & Integrated Assessment Center), proses asesmen dilaksanakan secara hybrid—dimana peserta hadir secara fisik di kantor pusat Angkasa Pura Indonesia, sementara 100 asesor melakukan observasi dan scoring secara daring melalui sistem VANIA.
Proses asesmen dirancang untuk mengukur Core Competency, Soft Competency, dan Digital Competency dari 923 karyawan dalam 13 batch. Setiap batch terdiri dari 70–80 peserta yang mengikuti rangkaian simulasi terstruktur, mencakup:
Simulasi dikembangkan dengan pendekatan behavior-based dan dipetakan pada kamus kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi baru.
Dengan memanfaatkan fitur teknologi VANIA, seluruh siklus asesmen—mulai dari intake form, evidence collection, scoring, hingga reporting—terintegrasi dalam satu platform. Hal ini memungkinkan penyelesaian seluruh proses hanya dalam 23 hari kerja, termasuk validasi data, konsolidasi feedback asesor, dan penyampaian executive summary.
Platform VANIA juga menyediakan dashboard analitik real-time untuk memantau performa tiap batch, serta fitur evaluasi asesor untuk memastikan konsistensi dan reliabilitas observasi.
Proyek ini menunjukkan bagaimana teknologi assessment center berbasis digital mampu mendukung kebutuhan organisasi berskala besar dengan cepat, akurat, dan efisien. VANIA memastikan proses observasi tetap robust, meski dilakukan dalam format hybrid, serta mampu menghadirkan insight yang data-driven untuk pengambilan keputusan penempatan dan pengembangan talenta.