Tentang Alat Tes

Work Personality Assessment merupakan tes yang diadaptasi dari kerangka DISC yang menjelaskan bagaimana kepribadian, gaya kerja, serta kelebihan dan kekurangan seseorang, sehingga tidak mengukur intelegensi, minat, bakat, keahlian, nilai, dan pengalaman seseorang. DISC bertujuan untuk mengukur perilaku seseorang di tempat kerja (perilaku kerja).

DISC dikembangkan oleh psikolog Amerika bernama William Moulton Marston yang mengacu pada teori kepribadian C.G. Jung yang memahami manusia berdasarkan fungsi psikologisnya serta menggunakan konsep Johari Window. Sehingga gambaran kepribadian dan kumpulan sifat seseorang dalam profil DISC ditunjukkan dalam bentuk kuadran.

Sejak dahulu, tes psikometri, termasuk DISC, biasa digunakan untuk membuat profil seorang pekerja. DISC dapat digunakan untuk mengklasifikasikan seseorang ke dalam beberapa tipe kepribadian yang berbeda. Tipe kepribadian tersebut selanjutnya digunakan untuk memprediksi apakah pekerja tersebut akan sesuai dengan budaya perusahaan. DISC juga banyak digunakan dalam ranah industri karena administrasi yang cenderung mudah serta dapat dilaksanakan secara tertulis maupun secara online melalui situs web.

DISC merupakan alat ukur yang sudah terbukti bebas budaya (culture free) karena telah diujicobakan pada berbagai bangsa dan telah dikembangkan dengan banyak bahasa, termasuk Indonesia.

Aspek yang diukur

DISC membagi kepribadian seseorang menjadi empat trait dengan konsep Johari Window, yaitu:

  • Faktor D
    Faktor yang mengukur bagaimana reaksi seseorang terhadap masalah dan tantangan. D atau dominance menunjukkan seseorang yang berorientasi pada hasil dan tugas sehingga memiliki dorongan yang cenderung tinggi untuk mengontrol dan meraih tujuannya. Seseorang yang memiliki nilai D yang tinggi cenderung memiliki dorongan yang tinggi untuk mengatasi masalah, mendominasi, tegas, langsung, menuntut, dan mengarahkan. Sedangkan seseorang yang memiliki nilai D rendah akan cenderung kurang dominan, ragu-ragu dan tidak mudah tertantang.
  • Faktor I
    Faktor yang mengukur bagaimana reaksi seseorang dalam mempengaruhi orang lain dan lingkungannya. Seseorang dengan nilai I atau influence yang tinggi berorientasi pada hasil dan orang. Ia akan menunjukkan dorongan seseorang untuk dapat berekspresi, didengarkan, dan mempengaruhi orang lain. Di lain sisi, seseorang yang memiliki I rendah akan cenderung lebih sedikit berbicara secara verbal dan akan cenderung menggunakan komunikasi non-verbal.
  • Faktor S
    Faktor yang mengukur bagaimana reaksi seseorang dalam menghadapi lingkungan yang berubah. Individu dengan S atau steadiness yang tinggi berorientasi pada orang dan proses. Seseorang yang memiliki nilai S yang tinggi cenderung stabil, penurut, konsisten dan memiliki dorongan yang tinggi untuk memberikan dukungan dan bantuan. Sedangkan seseorang yang memiliki nilai S yang rendah cenderung mampu mengikuti perubahan yang cepat dan melakukan hal-hal dengan cepat.
  • Faktor C
    Faktor yang mengukur bagaimana reaksi seseorang terhadap aturan dan prosedur. Tugas dan proses merupakan orientasi dari individu dengan C atau compliance tinggi. Ia juga akan menunjukkan dorongan untuk menjadi benar, aman, menyukai kepastian, patuh, waspada, konsisten, berhati-hati, menghindari masalah dan selalu memperhitungkan segala sesuatunya. Sedangkan seseorang yang memiliki nilai C yang rendah akan cenderung mencari kebebasan dan kurang detail.
Dapat digunakan untuk:
Asesmen Aparatur Sipil Negara
General Recruitment
High Level Management Test
Management Trainee
Sales DNA Analysis
Talent Management
Portofolio
PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports)
High Level Management Test
900+
Peserta
14
Hari
7
Test
Assessment Type
Personality Test
Duration
20
Minutes
Language
Bahasa Indonesia
Custom Aspek
Customizable
Compatibility
Mobile & Desktop

Bergabung bersama 300+ perusahaan dan temukan talent terbaik di perusahaan Anda

Hindari bias, percepat proses asesmen dan temukan talent terbaik untuk perusahaan Anda