Work Behavioral Assessment terdiri atas 20 aspek, yang meliputi 10 aspek need dan 10 aspek role, dan seluruhnya dikelompokkan ke dalam 7 bidang yang saling terkait. Setiap nomor dalam WBA terdiri atas pasangan need dengan need, serta role dengan role sehingga tidak ada need yang dipasangkan dengan role. Work Behavioral Assessment mengukur role dan need dalam situasi kerja, sehingga yang diperoleh adalah separuh kepribadian (“not a full personality”).
Role sendiri mengacu pada dimensi temperamen dari Thurstone (1953), yang merupakan Role merupakan persepsi individu terhadap dirinya dalam berperan di lingkungan kerja . sedangkan Need mengacu pada pemikiran Edwards (1959) dan Schulz (1960), yang berakar dari konsep Murray (1938). Need merupakan persepsi individu terhadap keinginan atau kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dengan perilakunya. Berikut tabel role dan need dalam tes Work Behavioral Assessment.
- Kepemimpinan (Leadership)
- L: Leadership
Faktor ini menunjukkan seberapa jauh kenyamanan yang dirasakannya dalam sikap kepemimpinan, bagaimana ia memproyeksikan dirinya dalam posisi pemimpin, serta seberapa jauh penerimaan dirinya dalam peran tersebut. - P: Need to control other
Faktor ini menunjukkan seberapa besar keinginan seseorang untuk memegang kendali dan dominasi terhadap orang lain. - I: Ease in decision making
Faktor ini menunjukkan seberapa besar kemampuan seseorang dalam pengambilan keputusan, bertanggung jawab atas keputusan yang diambil, dan menerima konsekuensinya.
- Arah kerja (Work Direction)
- N: Need to finish the task
Faktor ini menunjukkan seberapa jauh dorongan dari dalam diri seseorang untuk menangani sendiri suatu tugas hingga selesai. - G: Role of hard intense worker
Faktor ini menunjukkan seberapa jauh seseorang mengidentifikasi dirinya adalah seorang pekerja keras serta juga menunjukkan pandangan seseorang terhadap suatu pekerjaan, apakah pekerjaan merupakan hal yang menarik atau merupakan sebuah beban. - A: Need to achieve
Faktor ini menunjukkan seberapa besar dorongan diri dan ambisi seseorang untuk mencapai sukses dan berprestasi, serta seberapa besar keyakinan dan komitmen seseorang untuk mendapatkan hasil dan untuk mencapai tujuan kerja yang ia tentukan untuk dirinya.
- Aktivitas (Activity)
- T: Pace
Faktor ini menunjukkan kecepatan serta kesigapan mental seseorang dalam bekerja, dalam artian bagaimana kesigapannya untuk langsung bekerja dan peka terhadap keadaan urgensi. - V: Vigorous type
Faktor ini menunjukkan semangat, stamina dan seberapa aktif seseorang dalam bekerja.
- Relasi sosial (Social Nature)
- X: Need to be noticed
Faktor ini menunjukkan seberapa jauh keinginan seseorang untuk dikenali dan diperhatikan oleh orang lain. - S: Social Extension
Faktor ini menunjukkan seberapa jauh keinginan seseorang untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain secara hangat dan menyenangkan, serta mencerminkan kepercayaan diri seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dan memahami arti jalinan sosial tersebut. - B: Need to belong to groups
Faktor ini menunjukkan seberapa jauh kebutuhan seseorang untuk berada dalam suatu kelompok dan diterima sebagai bagian dari kelompok. - O: Need for closeness
Faktor O menunjukkan kebutuhan seseorang akan keakraban, kehangatan, serta kebutuhan atas hubungan interpersonal. Selain itu, faktor ini menunjukkan seberapa berarti penerimaan dan persetujuan orang lain bagi dirinya. Namun, faktor ini juga dapat menunjukkan seberapa besar perasaan kurang senang seseorang terhadap hubungan interpersonal yang diakibatkan oleh pengalaman penolakan dan isolasi dari orang lain.
- Gaya kerja (Work Style)
- R: Theoretical type
Faktor R menunjukkan ketertarikan seseorang terhadap pemikiran analitis dan konseptual serta kemampuannya untuk menangani pemikiran abstrak. - D: Interest in working with details
Faktor yang menunjukkan ketertarikan seseorang untuk memikirkan dan mempertimbangkan tugas dan hal-hal lain dengan detail. - C: Organized type
Faktor C menunjukkan bagaimana seseorang menerapkan keteraturan, sistem dan prosedur terhadap diri sendiri dan lingkungannya serta seberapa penting berada di dalam situasi kerja yang terstruktur, terorganisir, rapi dan memiliki metode, bukan hanya menerima “apa adanya” saja.
- Temperamen (Temperament)
- Z: Need for change
Faktor Z menunjukkan kebutuhan seseorang akan perubahan, variasi dan inovasi dalam pekerjaannya. Apakah seseorang menginginkan lingkungan yang rutin dan dapat diprediksi perubahannya atau lingkungan yang terus berubah tanpa henti. - E: Emotional restraint
Faktor E memperlihatkan seberapa mampu seseorang menahan atau mengontrol ekspresi dari perasaan atau emosinya. Sehingga akan terlihat perbedaan antara individu yang mampu menahan emosinya dan individu yang terbuka dalam menampilkan emosinya. - K: Need to be forceful
Faktor K menunjukkan dorongan seseorang untuk bersikap asertif bahkan cenderung agresif atau dorongan seseorang untuk menghindari sikap asertif.
- Hubungan atasan-bawahan (Followership)
- F: Need to support authority
Faktor ini menunjukkan seberapa jauh kekuatan dorongan dalam diri seseorang untuk dihubungkan dengan otoritas atau kekuatan pimpinan, kepatuhan terhadap petunjuk atau saran. - W: Need for rules and supervision
Faktor ini menunjukkan seberapa jauh seseorang memerlukan dukungan dan arahan dari lingkungan kerja teratur.