Strength-Based Assessment adalah asesmen yang berfokus pada kekuatan individu sebagai potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung keberhasilan dalam bekerja dan beraktivitas. Dikembangkan dari pemikiran Donald O. Clifton, pendekatan ini berakar pada psikologi positif dan bertujuan untuk membantu individu, khususnya pemimpin, mengoptimalkan potensi mereka. Penelitian menunjukkan bahwa pemimpin yang menggunakan kekuatan uniknya memiliki kinerja lebih baik dan tingkat kebahagiaan serta pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Fokus pada kekuatan, bukan kelemahan, mendorong individu untuk mengenali dan mengeksplorasi keunggulannya demi meraih kesuksesan. Talentlytica turut mengembangkan tes berbasis kekuatan dengan pendekatan teoritis dan praktis, menggunakan stimulus yang relevan dengan konteks sehari-hari agar lebih mudah dipahami peserta.
Dalam tes ini, terdapat 20 domain kekuatan yang ada di dalam diri individu, yaitu sebagai berikut: